Upacara Kirab Pusaka
Prosesi kirab pusaka ini diselenggarakan di kampung Tidar Warung Kelurahan Tidar Selatan setiap tanggal 10 jumadilakhir (tahun jawa) di dalam upacara ini dua pusaka dikirabkan dan dijamasi, yaitu sebuah tombak bernama Kyai Garu dan keris bernama Kyai Sumpyuh . Kyai Sumpyuh dipercaya dapat menyatukan masyarakat setempat dan dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Dalam kirab ini kedua pusaka diajak keliling kampung Tidar. Bila panen berhasil biasanya acara kirab ditutup dengan kesenian rakyat berupa kuda lumping, ketoprak atau wayang kulit.
Alamat : Kampung Tidar Warung Kota Magelang.
Peta lokasi : Berada di sebelah timur bukit Tidar, 1 Km dari pusat kota.
Alamat : Kampung Tidar Warung Kota Magelang.
Peta lokasi : Berada di sebelah timur bukit Tidar, 1 Km dari pusat kota.
Upacara Saparan
Saparan merupakan upacara tradisional yang ada kaitannya dengan cerita rakyat yang terdapat di Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Utara. Diselenggarakan pada bulan sapar ( Bulan Jawa ) karena adanya kepercayaan masyarakat bahwa pemujaan atau penghormatan pada roh nenek moyang tidak bertentangan dengan ajaran agama. Upacara ini dimaksudkan untuk memberi sedekahan sebagian hasil bumi.
Cerita lain mengatakan bahwa tradisi ini diadakan sejak keturunan ke-4 Kyai Sanggrah yaitu Wiryo Diwiryo yang menjabat sebagai lurah.
Cerita lain mengatakan bahwa tradisi ini diadakan sejak keturunan ke-4 Kyai Sanggrah yaitu Wiryo Diwiryo yang menjabat sebagai lurah.
Upacara Nyadran Makam Kyai Tuk Songo
Upacara nyadran / Perti desa diselenggarakan di makam Kyai Tuk Sango di wilayah Kelurahan Cacaban, tepatnya dipinggir sungai progo pada setiap hari Jumat Pon Bulan Dzulhijah dengan membersihkan makam, membaca tahlil, dan terakhir makan bersama dengan masakan khas "Gulai Kambing" yang dimasak masyarakat dan pantang untuk dicicipin. Upacara ini dipercayakan masyarakat sebagai "tameng " dari segala bencana.
Upacara Nyadran Makam Kyai Dudo
Upacara nyadran juga dilaksankan di Dukuh Dudan Kelurahan Tidar Selatan pada setiap bulan Ruwah ( bulan jawa ) atau Syaban ( bulan Islam ) dengan mengambil hari pasaran Jawa Kliwon.Tradisi ziarah makam ini dimaksudkan untuk mendoakan Kyai Dudo , seorang pahlawan yang telah berjasa melawan penjajah Belanda sewaktu perang Diponegoro, diman jasad beliau dimakamkan di Dukuh ini. Dari nama " Kyai Dudo" inilah kemudian dukuh ini disebut "Dudan". Oleh masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya makam tersebut sampai sekarang masih dipercaya dapat memberikan berkah sehingga pada hari Jumat Kliwon dan Jumat Wage banyak dikunjungi peziarah.
Peringatan Hari Jadi Kota Magelang
Upacara peringatan Hari Jadi Kota Magelang Tengah diselenggarakan setiap tanggal 10 April di kampung Meteseh kelurahan Magelang. Di Kampung inilah prasasti Mantyasih yang merupakan cikal bakal sejarah Kota Magelang ditemukan, sehungga setiap tahun pula acara memperingatai hari jadi Kota Magelang diadakan di kampung ini. Acara peringatan ini biasanya di akhiri dengan pementasan wayang kulit semalam suntuk.
Arung jeram Progro Asri
Memilik jarak tempuh 9 km, jarak dari pusat kota 1 km ke arah selatan. Objek wisata luar kota yang terdekat dengan tempat ini adalah Borobudur (19km), Kopeng (35km), Monumen Jogja Kembali (42km), Prambanan(50km).
Keunikan khas yakni menikmati arus Sungai Progo dan pemandangan sekitarnya.
Fasilitas di antaranya, makan, asuransi, pos keamanan/SAR, pos kesehatan/P3K, pemadu, kantor informasi, transportasi kembali ke hotel dan kamar.
Waktu kunjung setiap hari pukul08.00 s.d. 14.00 WIB
Retribusi : Tamu hotel dan umum Rp96.000,00 per orang ( khusus tamu hotel mendapat discount)
Keunikan khas yakni menikmati arus Sungai Progo dan pemandangan sekitarnya.
Fasilitas di antaranya, makan, asuransi, pos keamanan/SAR, pos kesehatan/P3K, pemadu, kantor informasi, transportasi kembali ke hotel dan kamar.
Waktu kunjung setiap hari pukul08.00 s.d. 14.00 WIB
Retribusi : Tamu hotel dan umum Rp96.000,00 per orang ( khusus tamu hotel mendapat discount)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar